Jumat, 19 Desember 2014

selamat ulang tahun



Malam ini dengarkanlah aku berucap
Menyenandungkan kata demi kata untukmu yang tercinta
Sebagai tanda bahwa dirimu kini telah berada di batas usia yang tak lagi seperti hari-hari lalu
Saat-saat dimana keadaan menuntutmu menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam menghadapi hidup ini.

Ijinkan diriku mengucapkan kata yang mungkin kamu harapkan
Terucap pertama kali Dari bibirku ini
Selamat ulang tahun…
Maaf selama ini aku lalai terhadap hari yang penting bagimu,sekali lagi maaf
Bukan maksudku untuk tidak melakukannya.

Semoga dihari kelahiranmu,
Dimana seluruh malaikat menantikan dan mendoakan kehadiranmu ke dunia ini
Sebagai seorang manusia yang dapat menjadikan bumi ini lebih indah
Dirimu dapat menjadi pribadi yang lebih indah di hari mendatang
Dapat menolong sesama serta menjadi makhluk yang bertakwa kepada sang pencipta
Seperti yang diidamkan semua orang khususnya diriku yang menyayangimu

Semoga apa yang kamu inginkan dapat tercapai sesuai dengan harapan dan kerja kerasmu
Yang menjadi rencana indah kita dimasa depan, semoga didengar oleh langit, dipeluk oleh para malaikat, terijabah oleh tangan tuhan

Seluruh dunia mungkin tahu tentang kekuatan cintamu terhadapku, mungkin juga dunia belajar banyak bagaimana mempertahankan cinta dan juga tentang kesetiaan dari dirimu, akupun sama belajar darimu. Belajar bagaimana menggenggam  cinta dan juga memeluk kesetiaan itu, namun ku masih rapuh dan tak bisa sebaik yang kamu lakukan terhadapku.
Semoga suatu saat nanti, Tuhan meniupkan kekuatan cintamu yang  begitu besarnya kedasar lubuk hatiku dan tetap tinggal disana selamanya.

Diujung malam ini, tidurlah dengan lelap di tenangnya kegelapan, disunyinya malam temaram yang menentramkan. Tidurlah dengan berjuta mimpi dan harapan-harapanmu yang telah dipeluk oleh tuhan.
Dan semoga esok pagi tuhan memberikan hari baru yang ceria bersama senyuman mentari yang menyambut hangat senyumanmu.

Diakhir kata ini, ijinkan aku mengucapkan terima kasih yang tak ternilai, telah mengukir kisah-kisah indah diperjalanan hidupku, menghadirkan tawa, menghapus kesedihan, menegarkan ku yang begitu rapuh, mencintai orang yang paling aku cintai didunia ini,jiwaku. Terima kasih.

Tidurlah bersama doa yang aku haturkan ini.

Selasa, 16 Desember 2014

dermaga terakhir

dulu, kumenemukan sebuah dermaga untukku berlabuh dan menepi...
tapi, ku meragu
lalu, kuberbalik arah mencari dermaga-dermaga lain
yang jauh dari pelupuk mata terlihat menjanjikan
namun, ku salah
kapalku telah melewati ombak serta gelombang tinggi
badai yang kejam juga cuaca yang mecekam
dan, selalu saja membawaku pada dermaga yang sama
yang selalu menawarkan ketenangan
dan tak membiarkan kapalku berlayar lagi menerjang ombak dan badai
kini ku menepi...
yah, dermaga itu adalah dirimu
sang belahan jiwa
yang membuat kapal yakin akan indahnya dermaga terakhir
yang menandakan akhir dari perjalanan yang begitu sepi bersama ombak dan badai
dermaga yang tak terlihat sempurna
namun dapat menjaga kapal dari kejamnya ombak dan gelombang
bersandar dalam ketenangannya.

hari ini, saya terinspirasi oleh lagu dari virzha-aku lelakimu di derasnya hujan yang mengguyur di bulan desember ini ditemani oleh es buah yang tadinya berguna untuk menyegarkan tenggorokan kering dibakar teriknya matahari siang, namun tiba-tiba saja cuaca berubah. bersama dirimu yang akan menjadi masa laluku.

terlalu naif rasanya jika harus menyembunyikan kesedihan didepanmu, tapi terkadang ketegaran adalah tameng yang kadang kala harus di persiapkan agar musuh gentar melakukan perlawanan.
kebersamaan ini harusnya tak ada, hanya memberikan kenangan yang sedikit manis dan sisanya membuat dada terasa penuh sesak ingin berteriak lepas, agar kesedihan itu tumpah ruah seketika tak bersisa.

sebentar lagi kita akan berpisah, menandakan akhir kisah kita yang tak pernah berujung saat jarak menjadi pendukung. di akhir desember ini hanya bisa berharap happy ending story with you.
setelah ini harus berjalan tanpamu, membiarkan jejak-jejak kisah lalu terhapus oleh sang waktu, lalu berharap pada sang pengatur waktu agar kita tak akan bertemu lagi di hari esok, selamanya.
terima kasih pada sang pemberi rasa, mengajarkan hati ini menghapus luka, mengikhlaskan yang dicintai, dan menggenggam cinta yang telah ada termasuk menegarkan hati yang begitu rapuh, walaupun jujur masih belum begitu mahir mengendalikannya.

selamat tidur, maaf jika ku menggoreskan LAGI luka di hatimu hari ini.