Kamis, 08 Mei 2014

Menyambut senyummu


Senyummu yang slalu kunanti saat aku membuka kedua mata ini. Senyummu bagaikan air dipadang pasir yang tandus…melegakan, bagaikan pohon rindang…meneduhkan jiwa ini. Saat fajar menyingsing dengan gagah, membiarkan sinarnya memasuki celah-celah jendela lalu menerpa wajahku, seakan berseru memanggilku untuk bangun dan melewati hari baru yang penuh dengan peristiwa, saat itu pula ku ingin engkau ada dihadapanku, memberikan senyuman indahmu untuk mengawali hari yang akan lebih indah karenamu.

Entah berapa malam sudah kita lewati bersama, tak terhitung banyaknya bagaikan bintang dilangit, terhampar tak terhitung, kecil, kadang tak Nampak namun cahayanya bersinar terang membuat siapapun yang memandang merasakan ketenangan di dalam jiwa.

Saat malam tiba… ku ingin engkau selalu disampingku, bercerita kisah  hari-hari yang telah terlewati, hari yang penuh lelah, dihiasi canda dan tawa dan kadang kala terisi riak-riak amarahmu namun tetap penuh kelembutan, ya…aku tetap merasakan kelembutan itu.

Kubiarkan semuanya berlalu, segala hal yang datang lalu pergi tanpa meninggalkan sisa, namun tidak dengan engkau, tidak dengan senyummu. Senyum indahmu tak ingin kulewati walau sehari saja. Senyuman yang selalu ada dalam aliran darah, dalam denyut nadi, dalam setiap detakan jantung yang begitu cepat. Sungguh begitu indah. Sungguh memberikan semangat yang begitu khusus dalam diriku.

Ibu…

senyummu, dapat meredam hujan badai yang akan jatuh menghujam bumi tanpa permisi, begitu cepat. Dapat menyejukkan kala terik matahari menyengat kulit dan membawa dahaga. Dapat menenangkan badai gelombang dilautan yang bagaikan amarah tak terbendung. Senyummu yang terhebat, begitu indah untukku.

Tetaplah disisiku, menemani malam-malam yang akan kita lewati bersama, terlelap dalam tdiur dan menyambut pagi dengan senyummu.

 I love u mami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar