Senyummu yang slalu kunanti
saat aku membuka kedua mata ini. Senyummu bagaikan air dipadang pasir yang
tandus…melegakan, bagaikan pohon rindang…meneduhkan jiwa ini. Saat fajar
menyingsing dengan gagah, membiarkan sinarnya memasuki celah-celah jendela lalu
menerpa wajahku, seakan berseru memanggilku untuk bangun dan melewati hari baru
yang penuh dengan peristiwa, saat itu pula ku ingin engkau ada dihadapanku, memberikan
senyuman indahmu untuk mengawali hari yang akan lebih indah karenamu.
Entah berapa malam sudah
kita lewati bersama, tak terhitung banyaknya bagaikan bintang dilangit, terhampar
tak terhitung, kecil, kadang tak Nampak namun cahayanya bersinar terang membuat
siapapun yang memandang merasakan ketenangan di dalam jiwa.
Saat malam tiba… ku ingin
engkau selalu disampingku, bercerita kisah
hari-hari yang telah terlewati, hari yang penuh lelah, dihiasi canda dan
tawa dan kadang kala terisi riak-riak amarahmu namun tetap penuh kelembutan, ya…aku
tetap merasakan kelembutan itu.
Kubiarkan semuanya berlalu,
segala hal yang datang lalu pergi tanpa meninggalkan sisa, namun tidak dengan
engkau, tidak dengan senyummu. Senyum indahmu tak ingin kulewati walau sehari
saja. Senyuman yang selalu ada dalam aliran darah, dalam denyut nadi, dalam
setiap detakan jantung yang begitu cepat. Sungguh begitu indah. Sungguh memberikan
semangat yang begitu khusus dalam diriku.
Ibu…
senyummu, dapat meredam hujan badai yang akan
jatuh menghujam bumi tanpa permisi, begitu cepat. Dapat menyejukkan kala terik
matahari menyengat kulit dan membawa dahaga. Dapat menenangkan badai gelombang
dilautan yang bagaikan amarah tak terbendung. Senyummu yang terhebat, begitu
indah untukku.
Tetaplah disisiku, menemani
malam-malam yang akan kita lewati bersama, terlelap dalam tdiur dan menyambut
pagi dengan senyummu.
I love u mami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar